Gempa bumi sering terjadi, pilih material ini
Seringnya terjadi musibah gempa bumi di indonesia, untuk membangun rumah perlu memilih material yang aman, kuat dan tahan gempa. Material bangunan tersebut adalah Dak Keraton.
Keramik Komposit Beton atau Keraton adalah salah satu material prefabrikasi yang cukup praktis penggunaannya. Ini merupakan pelat berusuk. Bentuk dan bahan pembuat keraton menyerupai balok bata, tapi bagian tengahnya berlubang-lubang. Lubang ini merupakan sebuah konstruksi yang sudah dihitung dengan tepat, sehingga membuat bahan ini kuat digunakan untuk pelat lantai.
Keraton yang baik, adalah campuran lempung yang dipanasi sampai di atas 1.000°C. Keberadaan lubang atau rongga ternyata dapat mengurangi berat keraton dibanding beton masif. Penggunaan keraton juga dapat menghemat besi beton hingga 70%, jika pemasangannya menggunakan teknik pelat satu arah /one way slab.
Konstruksi Keraton merupakan struktur pelat lantai bangunan bertingkat yang efisien, praktis, dan ekonomis. Modul keraton yang dibuat dari tanah liat, yang dijual di pasar memiliki ukuran tertentu.
Bahan Dasar Tanah Liat
Keraton ini terbuat dari tanah fiat (keramik) yang dicetak dengan cetakan khusus sehingga berbentuk menyerupai kubus dengan lubang-lubang di bagian tengahnya (lihat gambar). Keramik ini mempunyai rongga yang bila diperhatikan secara seksama menyerupai huruf “V”. Dalam keadaan terpasang, rongga “V” ini seakan-akan menumpu beban yang ada di atasnya. Untuk membuat pelat, keraton ini dirangkai dan direkatkan dengan beton. Untuk memperkuat struktumya, keraton juga diberi tulangan baja yang diletakkan di keempat sisinya dan kemudian dicor dengan beton.
Kuat dan Aman
Kekuatan material keraton sudah diuji di laboratonum yang mendapat hasil bawah keraton akan melendut pada beban di atas 500 kg/m. Keberadaan rongga di dalam komposit keramik beton akan memudahkan kita untuk menangkap “sinyal” bila pelat/dak beton itu akan runtuh.
Hal ini bisa diibaratkan dengan sepotong bambu yang digunakan sebagai perancah. Bila diinjak dan akan patah maka bambu akan memberikan “sinyal” bahwa dia akan patah yaitu di antaranya dengan mengeluarkan suara “krek”.
Berbeda jika bila perancah yang digunakan adalah kayu. “Sinyal” ini tidak ada karena kayu tidak mempunyai rongga di dalamnya. Bila patah dia akan langsung patah.
Bobot ringan, membuat struktur ini aman sebagai struktur tahan gempa. Apabila ada gempa bumi dan terjadi keruntuhan maka keruntuhannya tidak dalam bentuk lempengen berat dan besar. Dengan begitu, ada waktu untuk menyelamatkan diri dan potensi kerusakan di lantai dasar dapat dikurangi.
Jadi pilihlah Dak Keraton untuk Nge-Dak Rumah Anda.